Mengenal Kanji | Huruf bahasa Jepang

1. Tentang Kanji dan Sejarahnya

Kanji merupakan huruf pertama yang digunakan oleh orang Jepang. Seperti negara-negara lain, awalnya Jepang belum memiliki huruf. Pada zaman dahulu, orang Jepang menghafal cerita rakyat dan mitos melalui lisan. Kemudian, akhirnya Jepang mengadopsi kanji yang berasal dari Cina. Diyakini bahwa kanji masuk ke Jepang mulai pada zaman Yayoi yaitu pertengahan abad ke-4. Pelafalan dan penggunaan kanji yang digunakan orang Jepang telah mengalami perubahan/dimodifikasi untuk menyesuaikannya dengan bahasa Jepang.

(sumber: https://shodo-kanji.com )

Berbeda dengan hiragana dan katakana yang setiap hurufnya mewakili suara saja, kanji bersifat ideografis. Dikatakan demikian karena setiap kanji melambangkan maknanya. 

2. Jumlah Kanji

Bagi pembelajar bahasa Jepang yang sudah berhasil menghafal hiragana dan katakana, langkah selanjutnya adalah menghafal kanji. Dan kemungkinan besar banyak pembelajar bahasa Jepang yang penasaran “Sebenarnya ada berapa jumlah kanji ?”.

Kanji yang terdaftar dalam 大漢和辞典(Dai Kan-Wa Jiten) “Kamus Besar bahasa Cina – Jepang” karya Tetsuji Morohashi berjumlah lebih dari 50.000 kanji. Namun, jumlah kanji standar atau disebut 常用漢字(Jouyou Kanji) yang telah disahkan oleh Kementrian Pendidikan Jepang pada tahun 2010 berjumlah 2.136 kanji. Kanji-kanji ini adalah kanji yang digunakan sehari-hari misalnya: Undang Undang, dokumen resmi, koran, majalah, siaran dan lain-lain. Jouyou Kanji  diajarkan kepada siswa tingkat SD dan SMP di Jepang. Pada tingkat SD jumlah kanji yang diajarkan berjumlah 1.026 kanji dan tingkat SMP sebanyak 1.110 kanji. Selain itu ada 863 kanji yang termasuk ke dalam kelompok 人名用漢字(Jinmeiyou Kanji). Jinmeiyou Kanji adalah daftar kanji yang digunakan dalam penggunaan nama.

3. Fungsi Kanji

  • Untuk Menghemat Jumlah Huruf 

Saat kamu menulis karangan sebanyak 10 lembar, jika kamu menulisnya dengan perpaduan huruf kanji dan hiragana kemungkinan karangan tersebut akan menjadi 8 lembar saja. Hal itu dikarenakan satu kanji melambangkan suatu hal dan memiliki arti. Tidak sedikit kosakata bahasa Jepang yang terdiri dari dua atau tiga hiragana dapat ditulis dengan satu kanji saja. 

Contoh: 

1. Watashi = Saya 
Ditulis dengan hiragana: わたし
Ditulis dengan kanji:

2. Karada = tubuh
Ditulis dengan hiragana: からだ
Ditulis dengan kanji:

  • Agar Mudah Dibaca

Mungkin banyak yang berpikir “Kanji itu sulit”, “cara bacanya banyak bikin pusing”, “kalau sudah ada hiragana dan katakana untuk apa pakai kanji?”. 

Benar, kanji memang merupakan huruf bahasa Jepang yang sulit karena goresan dan cara bacanya banyak. Tapi, ternyata kanji juga memiliki peran untuk memudahkan dalam membaca dan memahami bacaan loh! Mari kita lihat contoh!

a. きのう、ともだちといっしょにうどんをたべました。
(Kinou, tomodachi to isshoni udon wo tabemashita.)

b. 昨日、友達と一緒にうどんを食べました。

(Kinou, tomodachi to isshoni udon wo tabemashita.)

Kalimat (a) ditulis menggunakan hiragana saja, sedangkan kalimat (b) ditulis dengan perpaduan hiragana dan kanji. 

Apa kamu bisa memahami perbedaannya?

Kalimat manakah yang lebih mudah dibaca dan dipahami artinya?

Bagi pemula yang belum belajar kanji, mungkin akan menjawab kalimat (a) lebih mudah dibaca. Akan tetapi, lain halnya dengan pembelajar bahasa Jepang yang sudah bisa membaca kanji pasti akan memilih kalimat (b). Karena dengan menggunakan kanji maka dengan membacanya sekilas saja bisa langsung memahami arti kalimat dan dapat membaca dengan intonasi yang baik.

Tidak seperti penulisan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, sistem penulisan bahasa Jepang tidak menggunakan spasi. Oleh karena itu, jika semua kata dalam kalimat ditulis hanya dengan hiragana, maka kita akan menjumpai beberapa kesulitan yaitu sebagai berikut:

  1. Sulit menentukan jeda saat membaca 
  2. Sulit membedakan mana kosakata dan partikel 
  3. Perlu waktu lebih banyak untuk memahami arti dari kalimat
  • Pembeda Kata Homofon

Dalam bahasa Jepang, terdapat banyak kata homofon sehingga meskipun telah memiliki hiragana dan katakana orang Jepang tetap menggunakan kanji. Kata homofon adalah kosakata yang pelafalan dan ejaan hiragananya sama tapi memiliki arti yang berbeda. Jika kosakata yang pelafalannya sama ditulis dengan huruf hiragana saja, maka akan sulit untuk memahami arti yang dimaksud. Sedangkan jika ditulis menggunakan kanji, maka akan lebih mudah mengetahui arti dari kosakata tersebut.

Beberapa contoh kata homofon dalam bahasa Jepang: 

4. Cara Baca Kanji 

Kanji memiliki dua cara baca yaitu: 訓読み (Kun-yomi) dan 音読み (On-yomi). Kun-yomi adalah cara baca Jepang asli, sedangkan On-yomi adalah cara baca Cina. Meskipun dikatakan bahwa Onyomi adalah cara baca Cina, namun pelafalan dalam bahasa Jepang tidak benar-benar mirip dengan pelafalan orang Cina melainkan hanya mendekati saja. 

Kanji yang dibaca dengan cara Kun-yomi identik dengan kanji yang berdiri sendiri ataupun kanji yang diikuti dengan hiragana di belakangnya. Sedangkan, kanji yang dibaca dengan cara On-yomi adalah kanji yang terdiri dari dua atau lebih kanji. Tapi, tidak selamanya demikian. Terkadang meskipun terdiri dari dua kanji tapi kanji tersebut tetap dibaca dengan kun-yomi bukan on-yomi. 

Contoh: 

Arti: Gunung
Kun-yomi: やま(yama)
On-yomi: サン (san), セン (sen)

Penggunaan on-yomi:

富士山(fujisan) : gunung Fuji
登山(tozan : pendakian gunung
火山(kazan) : gunung berapi

Penggunaan kun-yomi meskipun terdiri dari dua kanji:

山登り (yamanobori) : pendakian gunung
小山 (koyama) : bukit
山崩れ (yamakuzure) : tanah longsor

5. Cara Menulis Kanji

Berbeda dengan hiragana dan katakana yang hanya terdiri 1 sampai 4 goresan saja, kanji memiliki banyak goresan. Ada banyak kanji yang memiliki jumlah goresan sekitar 50~64 goresan. Kanji yang sulit dan memiliki banyak goresan biasanya terdiri dari gabungan beberapa kanji atau kanji yang sama dan ditulis beberapa kali menjadi bentuk kanji yang baru. Oleh karena itu, saat baru memulai belajar kanji mengingat urutan penulisan yang benar adalah hal yang sangat penting.

Berikut ini adalah beberapa aturan dasar dalam menulis kanji: 

  1. Garis vertikal ditulis dari atas ke bawah.
  1. Garis horizontal ditulis dari kiri ke kanan.
  1. Garis horizontal terlebih dahulu sebelum garis vertikal.
  1. Garis vertikal yang memotong ditulis paling akhir.
  1. Garis diagonal dari kanan atas ditulis lebih dulu daripada kiri atas.
  1. Garis vertikal di tengah ditulis lebih dulu sebelum sayap kiri lalu kanan.
  1. Garis vertikal di sebelah kiri ditulis lebih dulu.

Jika kanji memiliki garis vertikal di sebelah kiri, siku kanan dan garis horizontal maka garis vertikal di sebelah kiri ditulis lebih dulu, kemudian siku dan terakhir garis bawah.

  1. Goresan di bagian luar ditulis dulu sebelum bagian dalam.
  1. Garis kecil atau titik kebanyakan ditulis di akhir.
  1. Kanji ditulis dari bagian atas ke bawah.
  1. Goresan yang ada di sebelah kiri ke bagian bawah ditulis terakhir. Goresan ini adalah salah satu bushu kanji yang bernama “Nyou”.

Itulah beberapa informasi mengenai Kanji yang dapat WKWK Japanese bagikan kepada kamu. Dengan ini kamu sudah mengenal 3 jenis huruf yang digunakan dalam bahasa Jepang. Meskipun awalnya terlihat sulit, namun tidak ada yang tidak mungkin jika kamu berusaha! Kuncinya adalah carilah motivasi kamu dalam belajar bahasa Jepang, mulailah belajar dari yang mudah, buatlah target dan konsisten dalam belajar!

Semoga informasi mengenai kanji pada artikel kali ini bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam belajar bahasa Jepang.

Kelas Intensif

Oh iya, buat mina-san yang belum bisa membaca hiragana dan katakana, kebetulan kami ada paket belajar agar mina-san bisa menguasai dua huruf dasar bahasa Jepang! Kalau mina-san ingin mahir bahasa Jepang, pembelajaran hiragana dan katakana ini hukumnya wajib ya!

Selain itu, kami juga lagi buka kelas bahasa Jepang intensif online dari level N5 hingga level N3 loh! Kelas dibuka di hari kerja, ada rekaman kelas sehingga mina-san bisa belajar tanpa harus tatap muka secara langsung, dan senseinya mumpuni loh!

Bagaimana? Menarik bukan? Yuk daftar melalui gambar di atas!

さいまでてくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah membaca sampai habis!

SHARE