Memahami Orang Jepang: Makna Gestur Tubuh

Manusia sebagai makhluk sosial, sangat memerlukan komunikasi. Komunikasi digunakan sebagai interaksi bagi manusia untuk menjalin suatu hubungan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat dua jenis komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu verbal dan non verbal. Gestur tubuh merupakan komunikasi non verbal. Setiap negara memiliki gestur tersendiri untuk merujuk suatu maksud. Contohnya adalah ketika menyatukan ujung jari telunjuk dan ujung ibu jari membentuk lingkaran. Di Indonesia gerakan ini artinya OK sama dengan di Amerika, sedangkan di Jepang gerakan ini artinya uang

Artikel ini akan membahas mengenai bahasa tubuh di Jepang. Terdapat berbagai macam bahasa tubuh yang digunakan oleh orang Jepang. Penggunaan bahasa tubuh atau gesture dalam budaya Jepang disebut dengan istilah Miburi. Miburi merupakan bahasa tubuh dengan menggunakan gerakan tangan, bahu, jari-jari, dan lain-lain. Miburi di Jepang memiliki ciri-ciri yang unik dan khas. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gerakan umum yang mungkin akan Anda temui saat berada di Jepang. 

Komunikasi non verbal memainkan peran yang sangat penting dalam budaya Jepang. Dalam interaksi sosial sehari-hari, gestur dan ekspresi wajah dianggap sebagai bahasa yang memiliki makna tersendiri. Jika Anda berencana untuk mengunjungi Jepang atau berhubungan dengan orang Jepang, dan tidak bisa berkomunikasi secara verbal maka memahami komunikasi non verbal mereka dapat menjadi kunci keberhasilan dalam berkomunikasi. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gerakan umum yang mungkin akan Anda temui saat berada di Jepang.

Oh iya, minasan jangan lupa baca juga artikel sebelumnya, ya!

Membungkukan Badan

Membungkukan badan atau ojigi (お辞儀) di jepang memiliki banyak arti sesuai dengan kedalaman membungkuk seseorang. Ojigi dilakukan untuk menghormati lawan bicara. Derajat membungkukkan badan ini menunjukkan arti dari sebuah gerak tubuh dalam berkomunikasi, di antaranya adalah membungkuk 15 derajat (eshaku) biasanya digunakan untuk menyapa orang secara sepintas. Membungkuk 30 derajat (keirei) memiliki makna berterima kasih terhadap seseorang ataupun untuk menyapa para pelanggan. Kemudian membungkuk 45 derajat (saikeirei) digunakan pada situasi formal yang memiliki arti rasa syukur yang dalam, permintaan maaf, maupun meminta bantuan kepada seseorang. Yang terakhir adalah membungkuk sampai menyentuh lantai atau berlutut (zarei). Tipe ojigi ini dilakukan ketika acara keagamaan dan meminta maaf secara mendalam.

Menunjuk Diri Sendiri 

Umumnya orang akan menunjuk bagian dadanya atau badannya sebagai isyarat menunjuk pada diri sendiri. Akan tetapi, berbeda dengan orang Jepang. Orang Jepang menunjuk dirinya sendiri lewat gestur tangan yang menunjuk pada bagian hidung. Alasan orang Jepang melakukan hal ini adalah bagi orang Jepang ketika dirinya merasa malu yang paling merasa malu adalah bagian hidung. Hidung merupakan anggota tubuh yang paling menonjol sehingga bagi orang Jepang hidung menunjukkan jati diri mereka. 

Melewati Orang atau Kerumunan Orang

Saat melewati orang atau kerumunan orang orang Indonesia akan membungkukan badan dan mengucapkan permisi. Ini merupakan etika dasar yang dilakukan oleh orang Indonesia terutama orang yang tinggal di pulau Jawa. Kebiasaan ini ternyata tidak hanya dilakukan di Indonesia tetapi di Jepang yang melakukan gesture serupa ketika melewati orang. Gestur tubuh ini memiliki arti menunjukkan kerendahan hati kita yang telah mengganggu maupun merepotkan orang, sehingga orang lain akan membiarkan kita jalan melewati mereka. Namun ada sedikit perbedaan dengan gesture yang kita lakukan di Indonesia Di Jepang, ketika melewati kerumunan orang, mereka membentuk tangan menyamping dan menggoyangkan tangan ke arah kanan dan ke arah kiri beberapa kali. Gerak isyarat ini memiliki makna chotto sumimasen yang bisa diartikan permisi, saya mau lewat

Menyatakan Tidak Mengerti atau Tidak Bisa

Gestur tubuh orang Jepang pada saat menunjukan tidak mengerti adalah dengan menggoyangkan telapak tangan yang telah dimiringkan di depan wajahnya berkali-kali. Gerakan ini memiliki makna tidak mengerti atau tidak dapat melakukannya. Gerakan ini mirip dengan yang dilakukan oleh orang Indonesia untuk menunjukan rasa bau tidak sedap, yaitu dengan mengibaskan berkali-kali tangan di depan wajah. Bila dalam gerak isyarat orang Indonesia, maka menggelengkan kepala ke kanan dan kiri berulang kali digunakan untuk menunjukkan makna tidak mengerti atau tidak dapat melakukannya. 

Menghitung Menggunakan Jari

Ketika menghitung angka menggunakan jari, sebagian besar orang Indonesia memulainya dengan semua jari pada tangan dalam keadaan tertutup. Kemudian membuka satu per satu kepalan tangan masing-masing jari, dimulai dari jari telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking, kemudian ibu jari. Lalu melanjutkan angka dari ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking. Berbeda dengan cara menghitung yang dilakukan orang indonesia, orang Jepang memulai dengan semua jari pada tangan berada dalam keadaan terbuka dan kemudian menekuknya satu per satu secara berurutan. Urutannya dimulai dengan ibu jari, kemudian diikuti dengan jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking, masing-masing ditempatkan di atas ibu jari.

Berbicara dengan Seseorang

Ketika berbicara dengan seseorang, orang Jepang selalu menundukkan tatapannya. Orang Jepang tidak melakukan kontak mata secara langsung pada saat berkomunikasi untuk menghormati lawan bicaranya. Bagi orang Jepang, berkomunikasi dengan kontak mata secara langsung menunjukkan sikap tidak sopan dan terkesan menantang. Jadi orang Jepang akan melirik wajah lawan bicaranya hanya sesekali saja. 

Menunjukan Salah dan Benar

Orang Jepang akan menyilangkan kedua tangannya membentuk huruf X. Gesture tersebut memiliki arti dame (salah). Dan apabila kedua tangan membentuk huruf O atau lingkaran gestur tersebut memiliki arti benar. Cukup unik ya. 

Sekian artikel mengenai gestur tubuh orang Jepang, semoga bermanfaat, ya, minasan!

Kelas Intensif

Oh iya, buat mina-san yang belum bisa membaca hiragana dan katakana, kebetulan kami ada paket belajar agar mina-san bisa menguasai dua huruf dasar bahasa Jepang! Kalau mina-san ingin mahir bahasa Jepang, pembelajaran hiragana dan katakana ini hukumnya wajib ya!

Selain itu, kami juga lagi buka kelas bahasa Jepang intensif online dari level N5 hingga level N3 loh! Kelas dibuka di hari kerja, ada rekaman kelas sehingga mina-san bisa belajar tanpa harus tatap muka secara langsung, dan senseinya mumpuni loh!

Bagaimana? Menarik bukan? Yuk daftar melalui gambar di atas!

さいまでてくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah membaca sampai habis!