Weton Jepang? Selain Hari Biasa Ternyata Ada Hari Lain!

Mina-san, konnichiwa!

Selamat datang di situs web WKWK JAPANESE, tempat belajar bahasa Jepang yang dikelola oleh orang Jepang!

Di sini kalian bisa belajar segala hal tentang bahasa Jepang. Mulai dari tata bahasa, kosakata, partikel, dan masih banyak lagi. Kali ini, kita akan khusus membahas budaya Jepang nih! Simak artikel ini sampai habis ya! よろしく!

Omong-omong, mina-san sudah tahu kan, bahwa nama hari di Jepang itu ada tujuh. Eh, belum tahu? Kalau belum silakan baca dulu artikel tentang “Nama-Nama Hari dalam Bahasa Jepang” ini!

Buat mina-san yang sudah hafal, pernah lihat kalender Jepang belum? Kalau belum, coba lihat gambar kalender berikut ya.

Contohnya adalah kalender 2023, khususnya bulan Juli hingga bulan September. Kalender ini memuat banyak informasi, di antaranya adalah nama bulan, tanggal dan hari. Kalau kita perhatikan dengan saksama, di bawah nama bulan modern seperti 7月 dan seterusnya, juga ada nama bulan yang menggunakan kanji, yakni nama bulan yang dipakai di Jepang sebelum kalender Gregorian diadopsi di sana. Untuk lebih jelasnya terkait nama bulan yang ini, silakan merujuk ke artikel “Nama-Nama Bulan dalam Kalender Lunar Jepang” ya!

Kita kembali ke kalender lagi, di bawah tanggal ada huruf kanji yang mungkin asing bagi para pembelajar bahasa Jepang. Misalnya pada tanggal 6 September (9月6日) ada tulisan 仏滅 yang dibaca butsumetsu. Penanggalan seperti ini rasanya tidak asing ya? Khususnya untuk orang Indonesia yang tinggal di daerah Jawa, Sunda, dan Bali, yang juga menggunakan penanggalan serupa. Meski pun serupa, namun fungsi dan asal-muasalnya tidak sama ya.

Bahasan kali ini lebih spesifik membahas 六曜 (rokuyou) atau 6 hari di Jepang, arti dan asal-muasal hari-hari tersebut.

Apa itu 六曜 (rokuyou)?

六曜 (rokuyou) adalah salah satu jenis cara pikir orang Jepang, dengan anggapan setiap harinya memiliki tingkat keberuntungan atau kesialan yang berbeda-beda. Kalau nama hari biasa yang sudah kita kenal terbentuk berdasarkan planet (termasuk matahari dan bulan), maka 六曜 (rokuyou) adalah parameter keberuntungan atau kesialan yang disandingkan pada hari biasa. Yang berarti, memiliki 六曜 (rokuyou) sendiri.

六曜 (rokuyou), sesuai dengan namanya adalah siklus enam hari, berbeda dengan hari biasa yang ada tujuh hari. Oleh sebab itu tingkat kesialan atau keberuntungan menurut pemikiran orang Jepang ini tidak menentu pada hari-hari itu saja, karena ia terus bergilir. Misalnya pekan ini Senin bertepatan dengan 先勝 (senshou), Senin berikutnya adalah 友引 (tomobiki).

Asal Muasal 六曜 (rokuyou)

六曜 (rokuyou) pada mulanya adalah pembagian untuk waktu yang digunakan pada zaman dahulu di Cina. Dari matahari terbit hingga matahari terbenam dibagi menjadi tiga, dan untuk malam hari juga dibagi menjadi tiga waktu.

Dahulu 六曜 (rokuyou) dipakai untuk mengekspresikan hari layaknya tujuh hari yang kita kenal pada zaman sekarang ini lebih tepatnya pada akhir zaman Kamakura hingga awal zaman Muromachi. Namun semenjak memasuki zaman Edo, penggunaannya berubah menjadi ramalan. Hingga kini masih belum jelas apa dasar dari ramalan tersebut.

Arti Tiap Hari dalam 六曜 (rokuyou)

先勝 (senshou / sakigachi)

先勝 bisa dibaca dengan dua cara, yaitu dengan senshou atau dengan sakigachi. Kata ini tersusun atas dua kanji, yakni 先 yang bermakna ‘duluan’ dan 勝 bermakna ‘menang’. Artinya yang dimiliki oleh kata ini sejalan dengan kanji penyusunnya, yaitu hari di mana siapa yang melakukan lebih dahulu, maka dia akan menang atau beruntung. Pagi harinya dianggap beruntung dan sore harinya dianggap sial. Orang Jepang menganggap perayaan atau hal-hal yang penting sebaiknya dilakukan di pagi hari, walaupun kegiatan tersebut baru selesai di sore hari.

友引 (tomobiki)

友 bermakna ‘teman’, dan 引 mempunyai makna ‘menarik (sesuatu)’. Pada mulanya maknanya adalah ‘seri’ dalam pertandingan, namun semakin lama maknanya berubah menjadi ‘menarik teman’. Hari ini adalah hari yang dianggap baik untuk menikah oleh orang Jepang setelah 大安 (taian). Pagi harinya beruntung, siang hari sial, dan sore beruntung.

先負 (senpu / sakimake)

先負 bisa dibaca dengan dua cara, yaitu senpu atau sakimake. 先 adalah ‘duluan’ dan 負 adalah ‘kalah’. Kata ini juga memiliki arti yang sejalan dengan kanji penyusunnya, yaitu “Barang siapa yang bergerak lebih dahulu, maka dia akan kalah (atau sial).” Hari ini dianggap sia di pagi harinya, dan beruntung di sore harinya. Dikatakan bahwa melakukan sesuatu sore hari pada hari ini akan lebih mudah berhasil.

仏滅 (butsumetsu)

仏滅 terdiri dari 仏 yang berarti Buddha’ dan 滅 yang berarti ‘musnah’. Nama ini adalah ungkapan figuratif yang menyatakan kesialan “seolah-olah Buddha telah musnah”.

Ini adalah hari yang dianggap sangat sial, dan dipercaya sebagai hari awal dan hari akhir. Ada juga yang menganggap bahwa di sore harinya akan membawa pertanda baik. Selain itu ada juga ungkapan positif yang mengatakan, “kehancuran akan membawa permulaan yang baru.”

大安 (taian / daian)

大安 sesuai dengan kanji penyusunnya, 大 berarti ‘besar’ dan 安 bermakna ‘tenang’, yang berarti hari ini adalah hari yang penuh dengan ketenangan. Hari ini dianggap beruntung di sepanjang harinya. Dikatakan bahwa perayaan dan kegiatan penting sangat cocok dilakukan pada hari ini, sehingga banyak juga yang mengadakan upacara pernikahan pada hari ini.

赤口 (shakkou / sekiguchi)

赤口 adalah hari terakhir dalam rentetan 六曜. Ia bisa dibaca dengan dua cara baca, yakni shakkou atau sekiguchi. Arti dari masing-masing kanji penyusunnya adalah ‘merah’ untuk 赤 dan ‘mulut’ untuk 口. Kata ini merujuk pada kepercayaan zaman dahulu di mana yang menganggap bahwa di dunia ini ada iblis atau setan yang berkeliaran dengan mulut berwarna merah menganga, yang membawa kesialan kepada umat manusia.

赤口 mirip dengan 仏滅, yang membedakan adalah 赤口 merujuk pada ‘kehancuran segala hal’, sedangkan 仏滅 adalah ‘kehancuran benda-benda’. Sepanjang hari ini dianggap sial kecuali pukul 11:00 hingga 13:00 karena iblis katanya sedang tidur pada jam ini.

Orang Jepang Menikah Melihat 六曜 (rokuyou) Dahulu?

Mirip dengan budaya sebagai masyarakat Indonesia, banyak juga orang yang Jepang yang menentukan tanggal pernikahan berdasarkan 六曜 (rokuyou) dengan anggapan supaya pernikahan mereka berjalan lancar. Hari paling populer untuk dijadikan tanggal menikah adalah 大安 (taian) yang merupakan hari yang penuh dengan keberuntungan. Terpopuler kedua adalah 友引 (tomobiki) yang bisa juga dianggap membawa kebahagian juga untuk teman-teman.

Penentuan tanggal pernikahan atau acara penting berdasarkan 六曜 (rokuyou) tentu saja mengundang pro dan kontra. Saking populernya orang memilih 大安 (taian) sebagai hari pernikahan, justru pernikahan pada hari itu mengharuskan bersaing dengan pasangan lain yang juga ingin menikah pada hari itu.

Kini, semakin banyak orang yang meninggalkan praktik menentukan hari kegiatan penting berdasarkan 六曜 (rokuyou). Bahkan beberapa di antara mereka memilih untuk melakukan kegiatan di hari yang dianggap sial, 仏滅 (butsumetsu) karena pada hari ini menyewa tempat dan mengundang orang menjadi lebih mudah karena persaingan tidak begitu ketat.

Kelas Intensif

Oh iya, kalau mina-san ingin tahu lebih detail tentang pembahasan ini atau mungkin ingin belajar Bahasa Jepang dengan guru agar bisa berinteraksi langsung?

WKWK Japanese membuka kelas Bahasa Jepang Online loh! Mina-san bisa dapat banyak benefit belajar bersama WKWK Japanese, di antaranya:

  • Senseinya mumpuni (N2/N1)
  • Rekaman tiap kelas, agar bisa mengulang pembelajaran dan tidak takut ketinggalan kelas
  • Harganya terjangkau, bisa mencicil atau sekali bayar
  • Bisa berdiskusi langsung dengan sensei dan teman teman yang lain juga loh!

Yuk, Jangan sampai kehabisan slotnya, langsung klik ke link ini untuk detail kelasnya ya!

Detail kelas intensif untuk pemula (N5)
Detail kelas intensif untuk N4
Detail kelas intensif untuk N3
Berkonsultasi (gratis)

Sampai bertemu di kelas!

さいまでんでくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah mau membaca sampai habis!