Menundukkan Kepala di Jepang Namanya Apa Sih?

Mina-san, konnichiwa! Terima kasih telah mengunjungi situs web WKWK JAPANESE, yang akan selalu sedia membantu mina-san untuk mencari segala informasi tentang bahasa Jepang maupun budaya Jepang!

Mina-san pasti pernah melihat orang Jepang membungkukkan badan kepada atasan atau sekadar menundukkan kepala ketika bertemu dengan seseorang di jalan.  Mina-san sudah tahu kegiatan ini namanya apa dan fungsinya buat apa sih? Kalau mina-san ingin tahu lebih lanjut, baca artikel ini sampai habis ya!

Tradisi Membungkukkan Badan

Kalau kita pergi ke daerah Nara, di sana ada sebuah taman bernama 奈良公園 (Taman Nara), di sana ada sekumpulan rusa yang bertindak layaknya orang-orang Jepang pada umumnya, yakni membungkukkan badan. Berita ini beredar di internet, bahkan orang-orang sampai mengatakan, “Memang di Jepang hewan juga harus membungkukkan badan?”.

Fenomena rusa yang membungkukkan badan ini cukup terkenal dan cukup membuat terkejut orang-orang yang berkunjung ke taman ini. Tentunya apa yang dilakukan rusa ini bukanlah untuk menghormati pengunjung, melainkan sebuah gestur untuk menyatakan, “Aku ingin makan sesuatu yang ada di tanganmu itu.”

Tradisi membungkukkan badan di Jepang ini disebut dengan お辞儀 (ojigi). Pada dasarnya tindakan ini ditujukan untuk orang yang lebih tua atau orang yang status sosialnya lebih tinggi, atau sekadar sebagai penghormatan kepada orang lain. Informasi lebih rinci tentang お辞儀 (ojigi) ini akan dijelaskan lebih lanjut di bagian berikutnya. Tindakan ini sangat sering dilakukan oleh orang Jepang bahkan kepada orang asing atau orang yang baru dikenal sekali pun. Misalnya ketika berkenalan dengan orang Jepang, bisa dipastikan ia akan melakukan お辞儀 (ojigi) sebagai bentuk penghormatan.

Kapan Membungkukkan Badan?

お辞儀 (ojigi) tidak dilakukan setiap saat ketika ingin menunjukkan rasa hormat, namun dilakukan pada saat-saat tertentu. Di antara saat-saat tersebut adalah:

  1. Ketika Salam
  2. Ketika Berterima Kasih
  3. Ketika Meminta Maaf
  4. Ketika Meminta Tolong
  5. Ketika Berkunjung ke Kuil
  6. Dan lain-lain

Saking seringnya orang Jepang mempraktekkan kebiasaan お辞儀 (ojigi) ini, bahkan ketika orang yang diajak bicara tidak berada di depan mata sekali pun seperti berbicara lewat telepon atau ketika mengirim surel yang mengandung permintaan, orang Jepang juga melakukan お辞儀 (ojigi) entah secara sadar atau tidak sadar.

Pada mulanya, お辞儀 (ojigi) bukanlah tindakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Membungkukkan badan atau menundukkan kepala adalah suatu tindakan untuk menunjukkan “kepasrahan” yang juga menunjukkan “tak berniat buruk” kepada lawan bicara.

Kini, お辞儀 (ojigi) alih-alih disebut sebagai tindakan yang menunjukkan “kepasrahan”, lebih tepat disebut tindakan untuk menunjukkan penghormatan, perasaan syukur, atau bahkan perasaan tidak enak kepada lawan bicara.

Jenis-Jenis お辞儀 (ojigi)

Negara dengan masyarakat yang melakukan お辞儀 (ojigi) ini tidak hanya Jepang saja, tetapi juga negara-negara Asia yang lain seperti Tingkok dan Korea. Salah satu sumber menyatakan bahwa お辞儀 (ojigi) pertama kali dibawa dari Tiongkok, dan oleh karena hubungan mereka yang berjalan berabad-abad, negara-negara sekitar Tiongkok pun mulai mengadopsi budaya membungkukkan badan atau menundukkan kepala ini. Selain itu, negara-negara Eropa juga ada yang melakukan budaya ini, walaupun hanya sebatas pada ritual saja, tidak diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

お辞儀 (ojigi) ini memang tidak hanya ada di Jepang, namun masyarakat yang membeda-bedakan お辞儀 (ojigi) sesuai dengan penggunaan, hanyalah orang Jepang saja.

Jenis-jenis お辞儀 (ojigi) tersebut di Jepang ada tiga, yakni 1) 会釈 (eshaku), 2) 敬礼 (keirei), dan 3) 最敬礼 (saikeirei).

会釈

Secara bahasa, 会釈 (eshaku) terdiri dari dua kanji penyusun, yakni kanji 会 ( (e) yang bermakna ‘bertemu’ dan kanji  釈 (shaku) yang salah satu maknanya adalah ‘meletakkan’. 会釈 (eshaku) juga bisa disebut dengan 軽いお辞儀 (ojigi yang ringan), dan merupakan tingkatan お辞儀 (ojigi) yang paling rendah.

会釈 adalah tindakan membungkukkan badan bagian atas dengan kemiringan kira-kira 15°. お辞儀 (ojigi) jenis ini dilakukan ketika berpapasan dengan orang yang dikenal, bahkan bisa dilakukan sambil berjalan. Berbeda dengan お辞儀 (ojigi) jenis lain yang mengharuskan pelaku untuk berdiri diam di tempat agar tidak jatuh ke depan.

敬礼

Secara bahasa, 敬礼 juga terdiri dari dua kanji penyusun, yakni 敬 yang bermakna ‘menghormati’, dan 礼 yang juga bermakna ‘menghormati’ atau ‘perasaan berterima kasih’. Namun pada kata ini, makna yang dimaksud pada 礼 adalah ‘menghormati’.

敬礼 (keirei) adalah kegiatan menundukkan kepala atau badan bagian atas dengan tingkat kemiringan sekitar 30°. Umumnya お辞儀 (ojigi) jenis ini dilakukan ketika melakukan perkenalan diri, atau ketika berterima kasih kepada lawan bicara.

最敬礼

Secara bahasa mirip dengan 敬礼 (keirei) namun dengan tambahan 最 yang bermakna ‘paling’ atau ‘nomor satu’ di depannya. Merupakan お辞儀 (ojigi) dengan tingkat kemiringan yang paling dalam dibandingkan dengan jenis-jenis お辞儀 (ojigi) yang lain.

最敬礼 (saikeirei) dilakukan ketika mengajukan permohonan maaf kepada lawan bicara, dengan tingkat kemiringan badan sekitar 45° ke depan. Selain mengajukan permohonan maaf, 最敬礼 (saikeirei) juga bisa dilakukan ketika ingin menyatakan perasaan berterima kasih yang amat-sangat.

Tata Cara Melakukan お辞儀 (ojigi)

Tindakan ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, sehingga ia harus dilakukan sesuai dengan apa yang dianggap benar dalam sudut pandang orang Jepang. Tentunya, orang yang melakukan お辞儀 (ojigi) dengan benar, postur badan yang terlihat ketika melakukan お辞儀 (ojigi) akan terlihat indah.

Supaya お辞儀 (ojigi) yang dilakukan terlihat indah, berikut adalah beberapa poin yang harus diperhatikan:

  1. Lakukan お辞儀 (ojigi) dari posisi tegak
  2. Rapatkan kedua kaki menghadap lurus ke depan
  3. Bungkukkan badan di bagian pinggang, yang berarti punggung tidak boleh membungkuk.
  4. Pandangan mata ke depan, jangan menoleh ke atas ketika お辞儀.
  5. Letakkan tangan di samping badan untuk lelaki, dan tumpuk di depan untuk perempuan.

Untuk lama お辞儀 (ojigi) sendiri, biasanya hanya selama satu nafas dimulai dari pembungkukan badan.

Ojigi dan Salam, Mana yang Duluan?

Sebetulnya tidak ada aturan khusus mana yang harus dilakukan terlebih dahulu apakah ojigi dahulu kemudian salam, atau bahkan sebaliknya. Dua-duanya sah dilakukan. Namun, umumnya orang-orang Jepang mengucapkan salam yang berkaitan terlebih dahulu, kemudian melakukan お辞儀 (ojigi). Alasan diucapkannya salam terlebih dahulu karena timing お辞儀 (ojigi) menjadi lebih mudah untuk dilakukan. 

Daftar Kelas

Oh iya, kalau mina-san ingin tahu lebih detail tentang pembahasan ini atau mungkin ingin belajar Bahasa Jepang dengan guru agar bisa berinteraksi langsung?

WKWK Japanese membuka kelas Bahasa Jepang Online loh! Mina-san bisa dapat banyak benefit belajar bersama WKWK Japanese, di antaranya:

  • Senseinya mumpuni (N2/N1)
  • Rekaman tiap kelas, agar bisa mengulang pembelajaran dan tidak takut ketinggalan kelas
  • Harganya terjangkau, bisa mencicil atau sekali bayar
  • Bisa berdiskusi langsung dengan sensei dan teman teman yang lain juga loh!

Yuk, Jangan sampai kehabisan slotnya, langsung klik ke link ini untuk detail kelasnya ya!

Detail kelas intensif untuk pemula (N5)
Detail kelas intensif untuk N4
Detail kelas intensif untuk N3
Berkonsultasi (gratis)

Sampai bertemu di kelas!

Daftar Pustaka

惣元美由紀. N/A. 「何気ない日常に潜む日本の文化~お辞儀編~」. https://1200irori.jp/content/learn/detail/case08. Diakses pada 30 Agustus 2023.

違いがわかる辞典. N/A. 「「お辞儀」と「会釈」」. https://chigai-allguide.com/cw0165/#:~:text=会釈は、人とすり違う,ていることもある。. Diakses pada 30 Agustus 2023.

パラリ部. 2017.「【ビジネスマナー】お辞儀の作法(会釈、普通礼、敬礼、最敬礼)」. https://paralegal.co.jp/【ビジネスマナー】お辞儀の作法(会釈、普通礼. Diakses pada 30 Agustus 2023.

日本マナープロトコール協会. 2012. 「お辞儀と挨拶言葉、どちらが先?」. https://www.e-manner.info/allinfo/392/. Diakses pada 30 Agustus 2023.