Di Jepang Ada Upacara Kedewasaan?! (Seijinshiki)

Di Jepang, pada hari Senin kedua di bulan Januari, terdapat hari libur nasional yang dikenal sebagai “Seijin-no-hi (hari mengadakan seijinshiki),” yang artinya “Hari Kedewasaan.” Hari libur ini biasanya dirayakan dengan meriah, dan upacara perayaan dapat diadakan baik di kota besar maupun kota kecil tempat orang yang baru dewasa tinggal.

Apa itu Seijin Shiki

Seijin no Hi, atau Coming of Age Day, merupakan salah satu hari libur nasional yang paling penting di Jepang. Acara ini dianggap sebagai salah satu peristiwa paling berwarna dan indah sepanjang tahun. Di Jepang, remaja secara resmi dianggap dewasa pada usia 20 tahun. Setelah mencapai usia dewasa, mereka diberikan hak untuk minum, mengemudi, merokok, dan berjudi secara sah. Meskipun demikian, batasan usia untuk pemilihan umum diturunkan menjadi 18 pada tahun 2015.

Perempuan menghadiri seijinshiki menggunakan kimono

Libur Seijin Shiki diadakan setiap tahun pada hari Senin kedua di bulan Januari untuk merayakan kedewasaan para pemuda yang mencapai usia 20 tahun dalam satu tahun terakhir. Seijin Shiki juga memberikan kesempatan bagi generasi dewasa untuk mengingatkan generasi muda bahwa kedewasaan bukan hanya tentang mendapatkan kebebasan untuk mengemudi, mengonsumsi alkohol, dan berpartisipasi dalam pemilihan, tetapi juga membawa tanggung jawab yang lebih besar.

Hari Kedewasaan ditetapkan sebagai kesempatan untuk “merayakan dan memberikan semangat kepada kaum muda yang menyadari bahwa mereka telah mencapai usia dewasa dan berkomitmen untuk menjalani hidup secara mandiri.” Kedewasaan membawa sejumlah hak, namun juga membawa tanggung jawab, sehingga seseorang tidak dapat bersikap tidak bertanggung jawab seperti saat masih anak-anak. Hari Kedewasaan menjadi momentum yang menandai kesadaran individu akan langkah menuju kedewasaan.

Sejarah Seijin Shiki

Sebelum adanya upacara kedewasaan, telah ada cara tradisional untuk merayakan kedewasaan. Selama periode Edo, remaja laki-laki mulai membawa pedang secara terbuka untuk menandakan bahwa mereka telah tumbuh menjadi orang dewasa. Wanita muda, mengadopsi kebiasaan pada akhir abad ke-19, yaitu melakukan ohaguro, kebiasaan mewarnai gigi mereka dengan warna hitam. Gigi yang diwarnai hitam ini tidak hanya menjadi ekspresi dari kedewasaan mereka, tetapi juga simbol kebebasan pribadi.

Pada tahun 1876, usia legal untuk dianggap dewasa ditetapkan menjadi dua puluh tahun, dan dengan demikian, proses kedewasaan tiba-tiba memiliki tanggal resmi. Sebenarnya, ada beberapa teori tentang asal usul liburan ini, termasuk beberapa yang berasal dari abad ke-8, ketika seorang pangeran muda memperlihatkan pakaian dan rambutnya sebagai tanda telah menjadi dewasa.

Hari libur resmi sendiri dimulai pada tahun 1946, ketika sebuah kota kecil di Saitama (sekarang Kota Warabi) menyelenggarakan acara untuk memberikan harapan kepada generasi muda setelah Perang Dunia II. Kota-kota lain mulai mengadopsi acara serupa, dan pada tahun 1948, Seijin no Hi ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati kedewasaan dan merayakan perjalanan para anak muda menuju kehidupan baru mereka sendiri.

Acara yang dilakukan saat Seijin Shiki

Sebelum secara resmi mengucapkan selamat tinggal pada masa remaja mereka, remaja yang telah mencapai usia 20 tahun dan terdaftar di daerah tersebut diundang oleh setiap kotamadya ke upacara besar di balai kota setempat. Serangkaian ceramah disampaikan oleh orang dewasa yang sudah mapan, seperti tokoh utama balai kota, tentang makna menjadi dewasa dan tanggung jawab yang dimiliki kaum muda dalam membangun masa depan. Peserta umumnya diberikan hadiah kecil dan souvenir acara. Upacara diikuti dengan pesta dan acara keluarga, dan beberapa kotamadya yang lebih progresif mungkin mengatur kunjungan ke kuil dan tempat populer lain di wilayah mereka.

Pada pertemuan yang lebih besar, mungkin terdapat musik live atau pertunjukan setelah acara formalitas. Setelah upacara selesai, tentu saja, saatnya untuk mengabadikan momen berharga ini dengan pemotretan tanpa akhir, doa, dan harapan baik bersama keluarga. Banyak dari para dewasa baru ini kemudian pergi bersama teman-teman mereka untuk pertemuan yang lebih santai di izakaya, restoran, atau bahkan makan-makan di rumah sebagai cara untuk merayakan mencapai usia legal untuk minum.

Pakaian yang dikenakan saat Seijin Shiki

Pakaian Perempuan

Perempuan biasanya mengenakan furisode, kimono lengan panjang yang dikenakan oleh wanita yang belum menikah, pada acara ini. Waktu ini menjadi momen populer bagi salon dan studio foto, yang mulai menjalankan kampanye berbulan-bulan sebelumnya dengan menawarkan layanan penataan rambut dan paket foto khusus untuk merayakan acara tersebut. Menariknya, sebelum abad ke-20, furisode juga dikenakan oleh anak perempuan dan laki-laki di bawah usia 20 tahun. Penggunaan furisode oleh pemuda mengindikasikan bahwa mereka belum melihat diri mereka sebagai orang dewasa, menjadikan furisode sebagai kimono yang sepenuhnya netral gender pada saat itu.

Pakaian Laki-laki

Sebagian besar pria muda juga sering mengenakan pakaian tradisional Jepang yang disebut hakama, meskipun seiring waktu, semakin banyak yang beralih ke setelan gaya Barat atau jas formal yang lebih sederhana. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, ada kecenderungan untuk menggunakan kostum-kostum unik sebagai alternatif pilihan populer, bukan hanya baju formal.

Kesimpulan

Dengan demikian Seijin Shiki atau Upacara Kedewasaan di Jepang, mencerminkan momen penting dalam perjalanan individu menuju kedewasaan. Melalui pemakaian kimono tradisional, partisipasi dalam upacara, dan mendengarkan pidato inspiratif, peserta merayakan tidak hanya usia 20 tahun mereka, tetapi juga tanggung jawab sosial dan peran yang lebih besar dalam masyarakat. Seijin Shiki bukan hanya perayaan pribadi, tetapi juga simbol keberlanjutan dan penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional Jepang.

Kelas Intensif

Oh iya, buat mina-san yang belum bisa membaca hiragana dan katakana, kebetulan kami ada paket belajar agar mina-san bisa menguasai dua huruf dasar bahasa Jepang! Kalau mina-san ingin mahir bahasa Jepang, pembelajaran hiragana dan katakana ini hukumnya wajib ya!

Selain itu, kami juga lagi buka kelas bahasa Jepang intensif online dari level N5 hingga level N3 loh! Kelas dibuka di hari kerja, ada rekaman kelas sehingga mina-san bisa belajar tanpa harus tatap muka secara langsung, dan senseinya mumpuni loh!

Bagaimana? Menarik bukan? Yuk daftar melalui gambar di atas!

さいまでてくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah membaca sampai habis!

Daftar Pustaka

https://ja.wikipedia.org/wiki/%E6%88%90%E4%BA%BA%E5%BC%8F#:~:text=%E6%88%90%E4%BA%BA%E5%BC%8F%EF%BC%88%E3%81%9B%E3%81%84%E3%81%98%E3%82%93%E3%81%97%E3%81%8D,%E3%81%99%E3%82%8B%E8%87%AA%E6%B2%BB%E4%BD%93%E3%82%82%E5%AD%98%E5%9C%A8%E3%81%99%E3%82%8B%E3%80%82

https://www.inhamamatsu.com/japanese/culture/coming-of-age-ceremony.php

https://www.studio-mario.jp/event/comingofage/article/004/