Tradisi Perayaan Tahun Baru di Jepang

Tahun baru merupakan momen pergantian tahun yang ditunggu-tunggu oleh hampir semua orang di dunia. Pergantian tahun identik dengan menyalakan petasan atau kembang api. Sementara di Jepang, tahun baru merupakan perayaan yang sangat penting.

Meski Jepang merupakan negara yang sangat modern, mereka tidak pernah melupakan adat budaya dan tradisi nenek moyang mereka. 

Berikut adalah tradisi yang dilakukan masyarakat Jepang pada tahun baru.

Oosoji (大掃除)/Membersihkan Rumah Keseluruhan 

Membersihkan rumah keseluruhan merupakan awal dari perayaan tahun baru.  Tujuan pembersihan ini adalah agar memperoleh suasana dan semangat baru. Selain itu, orang Jepang juga percaya bahwa Toshigami, dewa keberuntungan, akan datang berkunjung pada tahun baru. 

Mendekor rumah

Menjelang akhir tahun baru, masyarakat Jepang akan memasang oshogatsu kazari di pintu depan rumah dan memajang kagami mochi di dalam rumah. Oshogatsu kazari merupakan dekorasi yang digantung di pintu depan rumah dan biasanya terbuat dari bambu, pinus, dan jerami yang diyakini dapat mengusir roh jahat. Sedangkan kagami mochi adalah mochi atau kue beras dengan bentuk lingkaran yang ditumpuk kemudian pada bagian atasnya diberi jeruk serta ornamen yang mewakili hewan yang ada di zodiak Cina untuk tahun mendatang. Kagami mochi biasanya dibuat sebagai persembahan yang diberikan kepada Toshigami. Ketiga pohon tersebut dianggap memberikan keberuntungan kepada tuan rumah. Sedangkan, pohon pinus sendiri memiliki arti panjang umur. 

Menikmati Toshikoshi Soba

Toshikoshi soba atau hidangan yang terbuat dari mie soba panjang merupakan hidangan khusus yang biasa dinikmati untuk merayakan tahun baru. Hidangan satu ini melambangkan umur panjang, kekuatan, juga kegembiraan yang biasanya dinikmati pada tanggal 31 Desember atau yang biasa orang Jepang sebut dengan Omisoka (大晦日). 

Menikmati Osechi Ryouri (お節料理)

Osechi ryouri adalah makanan yang biasa nya disajikan pada malam tahun baru. Osechi ryouri disajikan untuk meringankan tugas ibu rumah tangga pada hari tahun baru, dikarenakan pada tahun baru kemungkinan banyak tamu akan datang. Sehingga, tidak memungkinkan bagi ibu rumah tangga untuk memasak. Biasanya keluarga akan membeli osechi ryouri di supermarket, isi dari osechi ryouri pun, biasanya berupa makanan yang dipanggang atau direbus dan tahan sampai 3-5 hari tanpa basi. 

Hatsumode (初詣) dan Hatsuhinode (初の日の出)

Hatsuhinode adalah salah satu acara yang tidak boleh terlewatkan, yaitu melihat matahari terbit. Setelah tahun berganti, masyarakat Jepang akan memulai hari dengan menyaksikan matahari terbit pertama di awal tahun. Masyarakat Jepang juga meyakini bahwa ini adalah waktu kedatangan Toshigami. Pada momen ini masyarakat Jepang akan berbondong-bondong ke tempat yang lebih tinggi seperti menara, puncak gunung, atau tempat strategis lainnya. Biasanya pantai dan gunung Fuji akan ramai oleh wisatawan. Selain berbondong-bondong melihat matahari pada hari ini, masyarakat Jepang juga akan pergi ke kuil yang mana kegiatan ini disebut dengan hatsumode.

Hatsumode adalah kunjungan pertama kali ke kuil atau jinja di tahun baru. Biasanya mereka akan mengunjungi kuil pada tanggal 1-3 januari, tetapi ada juga warga yang datang pada malam sebelumnya atau tgl 31 desember. Tujuan mereka mendatangi kuil adalah untuk berdoa meminta kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Selain berdoa, masyarakat Jepang juga membeli jimat dan meminum amazake

Joya no Kane (除夜の鐘)

Joya no kane adalah tradisi membunyikan lonceng yang berada di kuil. Lonceng dibunyikan tepat di pada pukul 00:00, tepat pada saat pergantian hari, lonceng dibunyikan sebanyak 108 kali yang memiliki arti membersihkan nafsu duniawi. Meskipun di era modern ini kembang api pun dinyalakan tetapi tidak membuat tradisi joya no kane hilang begitu saja. 

Nengajo (年賀状)

Tradisi selanjutnya adalah nengajo atau mengirim kartu ucapan tahun baru kepada kerabat, teman, kolega, dan kenalan lain. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk berterima kasih kepada mereka atas kebaikan yang diberikan selama satu tahun kebelakang dan juga harapan agar mereka memiliki tahun yang baik kedepannya.

Meskipun dunia semakin modern, dan semua serba digital, tradisi saling mengirimkan nengajo melalui kartu pos masih marak dilakukan oleh masyarakat Jepang.

Fukubukuro (福袋) dan Otoshidama (お年玉)

Tradisi ini mungkin sangat ditunggu tunggu oleh anak-anak atau remaja yang belum bekerja, yaitu tradisi pemberian otoshidama atau amplop yang berisi uang. Kemudian selanjutnya adalah tradisi fukubukuro di pusat-pusat perbelanjaan. Fukubukuro adalah tas yang berisi barang dalam satu tas yang dijual dengan harga diskon. Isi dari tas tersebut biasanya adalah contoh yang berada di display. Sehingga isi dari tas tersebut dapat diketahui. Biasanya diskon besar-besaran berlaku hingga tanggal 3 Januari.

Menikmati Permainan Tradisional

Salah satu tradisi yang dilakukan pada saat tahun baru bersama keluarga adalah bermain permainan tradisional. Tradisi ini sudah dilakukan turun temurun oleh nenek moyang orang Jepang. Mereka biasanyanya bermain layang-layang, karuta dan hanetsuki atau bulu tangkis khas Jepang. Dengan memainkan permainan tradisional, kebersamaan dan keakraban bersama keluarga sangat dapat dirasakan. 

Kesimpulan

Itulah tradisi tahun baru yang hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Jepang. Bagaimana minasan? Apakah menarik? Pelestarian budaya memang masih kental dalam kalangan masyarakat Jepang, dan merupakan salah satu teladan yang dapat kita ikuti dalam bidang ini.