Mikoshi: Perayaan Tradisi dengan Kegembiraan

Jepang, negara yang kaya akan warisan budaya, memiliki berbagai tradisi yang unik dan menarik. Salah satu tradisi yang mencolok adalah penggunaan mikoshi dalam festival dan prosesi keagamaan. Mikoshi adalah kendaraan berhias yang digunakan untuk membawa dewa atau roh suci dalam perayaan berbagai acara keagamaan di seluruh Jepang. Mari kita lebih mengenal mikoshi dan bagaimana tradisi ini menjadi salah satu daya tarik budaya Jepang.

Oh iya, minasan jangan lupa baca juga artikel sebelumnya, ya!

Apa itu Mikoshi?

Mikoshi adalah sejenis tandu yang dirancang khusus untuk membawa dewa atau roh suci yang dipercayai tinggal di dalamnya. Mikoshi sering kali berupa struktur kayu yang dihiasi dengan warna-warni, ukiran indah, dan hiasan-hiasan tradisional Jepang. Meskipun mikoshi memiliki bentuk dan desain yang bervariasi, mereka umumnya dikenali dengan atap melengkung dan ukiran-ukiran artistik.

Mikoshi digunakan untuk mengangkut objek pemujaan atau roh dari tempat persembunyian permanen ke lokasi peristirahatan sementara (otabisho) selama berlangsungnya matsuri, dengan tujuan untuk memberikan ketenangan kepada mereka. Sebagian besar mikoshi terbuat dari kayu yang dilapisi cat hitam. Strukturnya terdiri dari sepasang kayu pemikul, bagian badan, dan atap. Dua batang kayu pemikul, yang dipasang sejajar di bagian bawah, juga berfungsi sebagai penyangga bagian badan. Bentuk bagian badan dapat berupa persegi, heksagonal, atau oktagonal. Pada puncak atap, biasanya terdapat hiasan berupa patung burung.

Meski umumnya mikoshi diarak dengan diusung oleh banyak orang, terdapat juga mikoshi yang ditarik oleh orang setelah dinaikkan ke atas kereta dorong atau gerobak. Bergantung pada karakteristik matsuri, prosesi mikoshi dapat diikuti oleh iring-iringan dashi, hoko, atau danjiri. Walaupun pada awalnya mikoshi hanya ditangani oleh anggota umat kuil yang disebut ujiko, kuil Shinto di kota-kota juga memberikan izin kepada pengunjung matsuri untuk turut serta dalam mengarak mikoshi.

Peran Mikoshi

Mikoshi memainkan peran sentral dalam festival dan prosesi keagamaan di Jepang. Mereka sering digunakan dalam perayaan matsuri, yang merupakan festival tradisional Jepang. Matsuri adalah momen penting di mana komunitas lokal berkumpul untuk merayakan festival.

Pada hari festival, mikoshi dibawa berkeliling kota atau desa oleh sekelompok orang yang disebut hikoshi atau pembawa mikoshi. Mereka yang terlibat dalam membawa mikoshi sering kali berpakaian tradisional dan memainkan musik tradisional seperti taiko (gendang Jepang) dan shamisen (alat musik senar). Ini menciptakan suasana meriah dan penuh semangat selama acara.

Simbolisme Mikoshi

Mikoshi bukan hanya kendaraan fisik. Mereka juga memiliki makna simbolis yang cukup dalam. Mikoshi dianggap sebagai rumah bagi dewa atau roh suci, dan membawa mikoshi di sekitar wilayah setempat dianggap sebagai cara untuk membersihkan dan membersihkan tempat tersebut dari energi negatif. Selama prosesi, orang-orang melemparkan air ke mikoshi sebagai bentuk penyucian.

Mikoshi Modern dan Tradisional

Meskipun mikoshi tetap setia pada akar tradisionalnya, beberapa komunitas telah mengadopsi variasi modern. Mikoshi dengan lampu LED yang bersinar, desain yang lebih futuristik, atau bahkan mikoshi mini yang dibawa oleh anak-anak dapat ditemukan dalam beberapa festival modern. Ini menunjukkan bagaimana tradisi Jepang terus berkembang sambil tetap menghormati warisan budayanya.

Kesimpulan

Mikoshi di Jepang mewakili perpaduan antara keagamaan dan kegembiraan dalam budaya Jepang. Dengan kuil yang dipikul oleh para masyarakat dalam perayaan meriah, Mikoshi bukan hanya simbol spiritualitas tetapi juga menyatukan komunitas. Melalui ritual ini, Jepang memelihara tradisi berabad-abad yang menghormati roh suci, sambil menciptakan momen kebersamaan dan kegembiraan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Kelas Intensif

Oh iya, buat mina-san yang belum bisa membaca hiragana dan katakana, kebetulan kami ada paket belajar agar mina-san bisa menguasai dua huruf dasar bahasa Jepang! Kalau mina-san ingin mahir bahasa Jepang, pembelajaran hiragana dan katakana ini hukumnya wajib ya!

Selain itu, kami juga lagi buka kelas bahasa Jepang intensif online dari level N5 hingga level N3 loh! Kelas dibuka di hari kerja, ada rekaman kelas sehingga mina-san bisa belajar tanpa harus tatap muka secara langsung, dan senseinya mumpuni loh!

Bagaimana? Menarik bukan? Yuk daftar melalui gambar di atas!

さいまでてくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah membaca sampai habis!