Mendekati JLPT, sebagian orang santai-santai saja seolah mengatakan, 「川の流れに身を任せ」 yang apabila diterjemahkan menjadi, “berserah diri pada aliran sungai.” Memang tidak salah, tetapi sebaiknya juga menghindari kebiasaan yang bisa merusak pengalaman ketika mengerjakan ujian.
Agar mina-san tidak melakukan kesalahan yang menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan, baca artikel ini sampai habis ya!
Yang Sebaiknya Dihindari pada Pekan Sebelum Ujian
Belajar Berlebihan dan Mempelajari Materi Baru
Pekan terakhir sebelum ujian adalah masa yang sakral, masa yang tidak seharusnya digunakan untuk hal-hal yang dapat menurunkan performa ketika ujian. Di antaranya adalah belajar secara berlebihan.
Belajar tidak salah, yang salah adalah ketika belajar di waktu yang tepat. Pun demikian dengan belajar demi JLPT, sebaiknya mempelajari materi-materi yang akan diujikan dalam JLPT jauh-jauh hari, sedikit demi sedikit agar tidak terlalu banyak materi yang masuk yang pada akhirnya akan tumpah.
Di antara bentuk belajar yang berlebihan adalah tidak menenangkan diri pada pekan sebelum ujian dan terus menerus memaksa otak untuk bekerja padahal seharusnya diistirahatkan terlebih dahulu.
Tentu berbeda kualitas pengerjaan orang yang bersantai-santai di pekan sebelum ujian dengan orang yang terus bekerja bahkan di pekan sebelumnya. Yang terus bekerja akan cenderung mengerjakan dengan otak yang panas dan akan mudah panik, berbeda dengan golongan yang satu lagi.
Tentu saja bersantai bukan berarti lepas sepenuhnya. Pekan ini dapat diisi dengan review santai materi yang telah dilalui sekadar untuk membuat pelajaran menjadi lebih melekat dan tidak pudar. Dengan catatan, tidak memaksakan diri.
Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan ketika sebelum ujian juga sangat penting karena kesehatan yang buruk akan mengganggu jalannya ujian. Berapa banyak orang yang sakit ketika ujian karena tidak menjaga kesehatan sebelum ujian, yang pada akhirnya membuat dia tidak menghadiri ujian. Sehingga diperlukan adanya Perhatian untuk menjaga kesehatan di antaranya adalah:
Kurang Tidur
Yang pertama adalah menjaga pola tidur. Semakin banyak kita begadang sebelum ujian maka ketika ujian berlangsung kita akan merasa mengantuk, terlebih ketika bertemu soal yang tidak kita pahami seperti dokkai dan choukai.
Orang-orang yang akan mengikuti ujian ketika ujian akan segera berlangsung, biasanya satu minggu sebelumnya, mereka berpikir bahwa mereka tidak punya cukup waktu sehingga mereka pun cenderung ingin menggunakan waktunya sebaik-baiknya bahkan sampai begadang sekali pun dan kurang memperhatikan kesehatan. Ini bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan, karena hanya akan membuat kesehatan menjadi menurun dan jatuh sakit.
Pola Makan yang Kurang Sehat
Menjaga kesehatan dari segi makanan juga tidak kalah penting. Usahakan untuk tidak memakan makanan yang dapat memicu reaksi perut ketika ujian berlangsung, seperti memakan makanan pedas atau bahkan sarapan yang juga akan menyebabkan asam lambung naik.
Pada bagian choukai, audio tidak akan diulang dua kali, sehingga apabila ada yang keluar karena suatu hajat di tengah-tengah audio diputar, ia akan kehilangan banyak nomor, yang bahkan membuat dia bisa tidak lolos ujian hanya karena pergi ke toilet ketika audio sedang diputar. Maka jagalah pola makan agar tidak terjadi hal-hal yang demikian.
Hindari Membandingkan dengan Orang Lain
Membandingkan diri dengan orang lain memang hal yang wajar, namun menjadi tidak wajar apabila pembandingan itu membuat diri menjadi semakin merasa terpuruk.
Berjalan Sesuai Langkah Masing-masing
Semua orang mempunyai kecepatan melangkah yang berbeda-beda, apabila ada yang cepat, maka yang lambat juga sudah pasti ada. Mina-san tidak perlu mengikuti kecepatan teman-teman mina-san yang dikenal atau Youtuber yang membagikan pengalamannya lulus level JLPT tertentu dalam waktu tertentu, karena mina-san tidak semua orang punya kecepatan yang sama.
Pengalaman dari orang lain yang lebih dahulu terjun tidak bisa diterima mentah-mentah, juga tidak bisa dibuang mentah-mentah. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan melakukan penyesuaian terhadap diri sendiri. Misalnya, apabila ada seseorang yang mengatakan lulus JLPT N3 dalam waktu sekian dengan cara sekian, hendaknya mina-san juga mencoba cara tersebut dan menyesuaikan dengan kecepatan langkah mina-san. Apabila terlalu cepat, maka perlambat. Apabila terlalu lambat, maka percepatlah. Dengan begitu mina-san akan merasa lebih terdorong dan lebih termotivasi dibanding menerima mentah-mentah kemudian kecewa karena tidak sesuai dengan ekspektasi.
Menghindari Masalah Teknis
Masalah di luar kemampuan pengerjaan juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Beberapa hal yang akan menjadi masalah serius apabila tidak ditangani adalah sebagai berikut:
Tidak Menyiapkan Dokumen dan Alat yang Diperlukan
Datang ke tempat ujian bermodalkan badan dan pensil tentu saja tidak cukup. Mina-san wajib membawa dokumen yang diperlukan, dari yang terpenting, adalah:
- Kartu Ujian
- Kartu Identitas
- Pensil 2B
- Penghapus
- Papan Dada (Opsional)
Jangan sampai ketika datang mina-san lupa membawa peralatan yang diperlukan dan harus kembali pulang dengan jarak rumah dan tempat ujian di atas 60 menit. Seperti kata pepatah, “Sedia payung sebelum hujan.”
Tidak Survei Tempat Ujian
Kegiatan opsional namun akan membuat mina-san lebih tenang pada hari-H ujian adalah mengetahui lokasi ujian beserta ruangannya di hari sebelum ujian berlangsung. Tanpa adanya survei, peserta ujian akan merasa lebih panik karena harus mencari-cari lokasi ujian ujiannya terlebih dahulu. Khususnya untuk ujian yang dilaksanakan di kampus yang amat luas.
Terlambat Datang Ujian
Terlambat datang ujian sudah pasti akan didiskualifikasi. Artinya, mina-san dipastikan gagal apabila datang terlambat. Maka sebaiknya mina-san mengukur waktu transport di hari sebelumnya untuk mengurangi risiko terlambat. Namun tetap disarankan untuk datang 1 jam lebih awal karena bisa jadi wilayah sekitar ujian macet disebabkan banyaknya orang yang datang.
Membawa Alat Elektronik yang Berbunyi ketika Ujian
Salah satu aturan ketika mengerjakan JLPT adalah tidak membawa alat elektronik yang berbunyi ketika ujian sedang berlangsung. Sebelum ujian berlangsung peserta wajib memasukkan barang yang tidak digunakan dalam ujian ke dalam tas dan wajib diletakkan di depan ruangan. Maka baiknya peserta yang membawa telepon genggam mematikan daya HP dan JANGAN SAMPAI ADA ALARM yang berbunyi. PERIKSA BETUL-BETUL agar tidak terjadi hal-hal yang membuat mina-san didiskualifikasi.
Kesimpulan
Masa sebelum ujian tidak sepatutnya digunakan untuk terus menambah materi baru, karena hanya akan membuat otak menjadi lebih banyak bekerja, terlalu lelah, dan pada akhirnya jatuh sakit. Pun demikian dengan pola makan, jangan memakan santapan pedas yang bisa mengganggu perut ketika ujian nantinya. Perhatikan pula barang-barang yang seharusnya dibawa dan jangan dibawa ketika ujian.
Bagaimana mina-san? Sudah siap mengikuti ujian JLPT nanti?
Cukup sekian untuk artikel kali ini ya, semoga membantu!
Kelas Intensif
Oh iya, buat mina-san yang belum bisa membaca hiragana dan katakana, kebetulan kami ada paket belajar agar mina-san bisa menguasai dua huruf dasar bahasa Jepang! Kalau mina-san ingin mahir bahasa Jepang, pembelajaran hiragana dan katakana ini hukumnya wajib ya!
Selain itu, kami juga lagi buka kelas bahasa Jepang intensif online dari level N5 hingga level N3 loh! Kelas dibuka di hari kerja, ada rekaman kelas sehingga mina-san bisa belajar tanpa harus tatap muka secara langsung, dan senseinya mumpuni loh!
Bagaimana? Menarik bukan? Yuk daftar melalui gambar di atas!
最後まで見てくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah membaca sampai habis!