Keindahan Seni Sastra Jepang: Hyakunin Isshu

Bicara mengenai Jepang atau bahasa Jepang sebagian orang mempelajarinya untuk hal-hal praktis seperti ingin mengobrol dengan orang Jepang, bekerja di sana, atau bahkan sekadar menikmati karya-karya kontemporer sejenis kartun, komik, lagu-lagu pop dan seterusnya. Di balik itu, ada juga orang-orang yang belajar bahasa Jepang karena ingin mengetahui nilai sastra yang terkandung dalam budaya mereka. Pernah dengar tentang hyakunin isshu?

Selamat datang di situs web WKWK JAPANESE, situs belajar bahasa dan budaya Jepang yang dikelola oleh orang Jepang! Kalian bisa belajar banyak hal tentang bahasa di sini, mulai dari tata bahasa, kosakata, kanji, partikel dan lain sebagainya. Jangan sungkan-sungkan untuk mengunjungi situs web ini lagi ya!

Pembaca pasti cukup akrab dengan bentuk-bentuk puisi yang dipelajari dari tingkat SD hingga SMA. Puisi yang mempunyai sajak yang berirama dengan penggunaan bahasa yang tidak biasa demi menonjolkan nilai sastranya. Jepang pun mempunyai hal yang serupa, dan yang paling terkenal di antaranya hingga digunakan dalam suatu permainan yang juga populer tak lain adalah hyakunin isshu.

Apa Itu Hyakunin Isshu?

Hyakunin isshu apabila ditulis menggunakan aksara Cina ia akan menjadi 「百人一首」. 百人 bermakna ‘seratus orang’ dan 一首 adalah kata bantu bilangan yang menunjukkan makna ‘satu karya puisi’. Sehingga dapat ditarik makna bahwasanya hyakunin isshu adalah kompilasi 100 puisi dari 100 orang yang berbeda.

Contoh Hyakunin Isshu

Salah satu contoh hyakunin isshu yang paling terkenal adalah karya Kaisar Tenchi,

秋(あき)の田のかりほの庵(いほ)の苫(とま)を荒みわがころも手は露に濡れつつ

(後撰集 秋 302)

Dikarenakan  hyakunin isshu adalah puisi yang diciptakan jauh di masa lalu bahkan lebih dari 10 abad yang lalu, bahasa yang digunakan tidaklah seperti bahasa yang digunakan di zaman modern ini. Sering kali disebutkan bahwa bahasa adalah sesuatu yang bersifat dinamis, artinya ia akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Namun tentunya penggunaan bahasa di masa lampau bukan tidak mungkin bisa diteliti dan dicari tahu artinya.

Walau kanji yang digunakan dari zaman dahulu sampai sekarang masih sama, belum tentu cara bacanya masih tetap sama. Contohnya adalah pada puisi di atas. 庵 dalam masa kini dibaca dan ditulis ‘io’, berbeda dengan zaman dahulu yang ditulis sebagai ‘iho’. Ada pula kanji yang sudah tak lagi dipakai dalam kehidupan modern ini karena memang sangat jarang digunakan dan tanpanya pun tak akan mengganggu jalannya kehidupan.

Puisi-puisi yang disajikan dalam Hyakunin Isshu bersumber dari 勅撰和歌集 yang bermakna “kumpulan waka atas perintah Kaisar”, yang juga disadur dari 古今集 (kumpulan puisi dulu dan kini), 新古今集 (kumpulan puisi dulu dan kini baru) dan lain-lain.

Hyakunin isshu adalah kompilasi puisi-puisi dari 100 orang yang berjenis 和歌 yang berarti ‘nyanyian Jepang’. Waka mempunyai karakteristik struktur suku kata 5-7-5-7-7. Nama lain dari waka adalah tanka yang merupakan saingan dari jenis puisi yang juga amat populer di zaman itu, yakni 漢詩 atau ‘puisi Han’.

Waka tidak langsung terbentuk dengan pola 5-7-5-7-7 namun ia menjalani sejarah yang panjang dan amat dinamis. Dikatakan bahwa bentuk paling awal adalah doa-doa untuk dewa-dewa Shinto yang merupakan agama asli Jepang. Pada mulanya berpola 4-6-8, dan seiring berjalannya waktu berubah menjadi 5-7-7 dan terakhir 5-7-5-7-7 sebagai pola yang dipakai di seluruh puisi yang terkandung dalam hyakunin isshu.

Struktur waka bisa dibilang dibagi menjadi dua, yakni 上 (atas) dan 下 (bawah). 5-7-5 adalah bagian atasnya dan 7-7 adalah bagian bawahnya.

Kompilator Hyakunin Isshu

Orang yang mengumpulkan puisi-puisi dari literatur terdahulu bahkan dalam jarak waktu 4 abad di antara seluruh puisi tersebut adalah Fujiwara no Teika. Nama pemberian beliau adalah Teika dengan nama keluarga Fujiwara. Salah satu hal menarik dari nama ini adalah, para bangsawan di zaman itu menggunakan tambahan no untuk menyatakan kebangsawanannya. Tidak seperti masa kini yang tidak lagi menggunakan no sebagai pemisah nama klan dengan nama pemberian.

Latar belakang pengumpulan puisi-puisi ini adalah ketika Teika pensiun dan menjalani kehidupan beragama Buddha dengan penuh ketenangan mempelajari berbagai literatur, ayah mertua dari anak lelakinya yang bernama Utsunomiya no Yoritsuna meminta Teika untuk mengumpulkan 100 puisi terbaik, sehingga lahirlah kompilasi tersebut di tangan Teika yang ia salin menggunakan tangannya sendiri dan ia pilih berdasarkan selera estetikanya. Padahal, sebetulnya pada zaman itu juga banyak kompilasi-kompilasi lain.

Meski ia dikompilasikan oleh Fujiwara no Teika, ia lebih sering dikenal sebagai Ogura Hyakunin Isshu.

Peran Hyakunin Isshu di Masa Lalu dan Kini

Hyakunin isshu mempunyai minimal dua fungsi di masa lalu dan masa kini. Fungsi pertama adalah sebagai media untuk mempelajari sejarah Jepang dan sejarah penggunaan bahasa Jepang di masa lampau, dan sebagai konten yang digunakan dalam pertandingan kartu yang bernama Karuta.

Sejarah panjang hyakunin isshu membuatnya layak menyandang gelar objek penelitian sejarah, karena puisi yang disajikan dalam kompilasi tersebut tidak hanya dari satu zaman, melainkan sejauh 4 abad lamanya. Penelitian pun terus-menerus dilakukan mulai dari kalangan anak kecil hingga orang yang ahli dalam bidang bahasa.

Selain itu ia juga digunakan sebagai konten utama dalam permainan Karuta, yang juga merupakan permainan yang terkenal di penjuru dunia. Sebuah permainan kompetitif yang mengandalkan pendengaran dan refleks yang sempurna. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat di artikel ini ya!

Kesimpulan

Hyakunin isshu adalah salah satu budaya warisan Jepang yang tak dapat dihiraukan. Sejarahnya yang panjang dan penggunaannya yang intens hingga saat ini menjadikannya budaya yang istimewa. Tentunya pembelajaran mengenai puisi-puisi yang terkandung di dalamnya baik dalam aspek kebahasaan maupun aspek sejarah akan membuahkan hasil yang baik.

Kelas Intensif

Oh iya, buat mina-san yang belum bisa membaca hiragana dan katakana, kebetulan kami ada paket belajar agar mina-san bisa menguasai dua huruf dasar bahasa Jepang! Kalau mina-san ingin mahir bahasa Jepang, pembelajaran hiragana dan katakana ini hukumnya wajib ya!

Selain itu, kami juga lagi buka kelas bahasa Jepang intensif online dari level N5 hingga level N3 loh! Kelas dibuka di hari kerja, ada rekaman kelas sehingga mina-san bisa belajar tanpa harus tatap muka secara langsung, dan senseinya mumpuni loh!

Bagaimana? Menarik bukan? Yuk daftar melalui gambar di atas!

さいまでてくれてありがとうございました!
Terima kasih sudah membaca sampai habis!

Daftar Pustaka

https://100poets.com/about/

https://www.ifsa.jp/index.php?NP1403#:~:text=%E7%99%BE%E4%BA%BA%E4%B8%80%E9%A6%96%E3%81%A8%E3%81%AF%E3%80%81%E7%99%BE%E4%BA%BA%E3%81%AE,%E3%81%AE%E5%91%BC%E3%81%B3%E5%90%8D%E3%81%AF%E3%81%AA%E3%81%8B%E3%81%A3%E3%81%9F%E3%80%82

https://hyakunin.stardust31.com/